Jika Anda datang ke kantor PLN untuk menyambung listrik, petugas
akan langsung menawarkan kepada Anda untuk memasang listrik prabayar.
Anda mungkin ragu, sebenarnya lebih untung mana menggunakan listrik
prabayar atau pascabayar?
Salah satu pemakai listrik prabayar Houtmand Saragih mengaku dirinya lebih suka menggunakan listrik prabayar karena bisa memantau pemakaian listrik setiap bulan.
"Hanya ribetnya kalau habis pulsa pas tengah malam. Tapi sekarang tidak susah karena sekarang sudah tersedia di semua ATM," jelas Houtmand saat berbincang dengan liputan6.com.
Pengguna prabayar lainnya Sanusi. Pria berusia 30 tahun ini lebih memilih menggunakan listrik prabayar karena tidak perlu bertemu dengan petugas PLN yang rutin mengecek pemakaian listrik di rumahnya.
"Minim pencurian. Tapi repot kalau habis pulsa tengah malam," ungkap dia.
Berbeda dengan Alfian, pria berprofesi sebagai wartawan ini lebih suka menggunakan listrik pascabayar karena lebih praktis dan tidak perlu terus memantau pulsa listrik yang tersisa.
"Kalau lupa isi bisa gelap gulita dan dengar-dengar kalau listrik prabayar itu lebih boros," ujar dia.
Lalu bagaimana penjelasan PLN? Berikut petikan wawancara liputan6.com dengan Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto.
Kenapa sekarang ini PLN lebih mengarahkan pelanggan menggunakan listrik prabayar?Pemanfaatan listrik prabayar menguntungkan pelanggan karena dengan menggunakan layanan tersebut pelanggan dapat mengatur pemakaian listrik dan dapat mematok anggaran biaya listrik bulanan.
Selain itu, pelanggan juga terlepas dari masalah kesalahan catat penggunaan listrik serta terbebas dari sanksi pemutusan telat bayar listrik. Secara otomatis layanan ini juga mengatasi keluhan pelanggan tentang pembacaan meter oleh petugas PLN yang tidak akurat.
Pelanggan juga tidak perlu khawatir mati listrik mendadak saat stroom yang tertera di meter sudah habis. Karena secara otomatis, meteran prabayar akan memberikan alarm jika jumlah kilowatt hour sudah mulai habis.
Kabarnya tarifnya lebih mahal?Tarif satuannya kan sama. Jadi ya sama saja. Bedanya jika menggunakan listrik prabayar itu tidak ada rekening minimum sehingga kalau pemakaian rendah tidak kena rekening minimum.
Sebagai gambaran untuk daya 2.200 voltampere (VA), rekening minimumnya Rp 68 ribu. Jadi jika pelanggan pascabayar pemakaian listriknya di bawah Rp 68 ribu maka tetap kena tagihan rekening minimun Rp 68 ribu.
Kalau prabayar, pemakaian kecil maka tagihan rekeningnya bisa kurang dari Rp 68 ribu, bahkan kalau rumahnya kosong dan tidak pakai listrik sama sekali ya tidak usah bayar. Prabayar tidak menggunakan rekening minimum.
Saat ini voucher listrik prabayar bisa dibeli di mana?
Salah satu pemakai listrik prabayar Houtmand Saragih mengaku dirinya lebih suka menggunakan listrik prabayar karena bisa memantau pemakaian listrik setiap bulan.
"Hanya ribetnya kalau habis pulsa pas tengah malam. Tapi sekarang tidak susah karena sekarang sudah tersedia di semua ATM," jelas Houtmand saat berbincang dengan liputan6.com.
Pengguna prabayar lainnya Sanusi. Pria berusia 30 tahun ini lebih memilih menggunakan listrik prabayar karena tidak perlu bertemu dengan petugas PLN yang rutin mengecek pemakaian listrik di rumahnya.
"Minim pencurian. Tapi repot kalau habis pulsa tengah malam," ungkap dia.
Berbeda dengan Alfian, pria berprofesi sebagai wartawan ini lebih suka menggunakan listrik pascabayar karena lebih praktis dan tidak perlu terus memantau pulsa listrik yang tersisa.
"Kalau lupa isi bisa gelap gulita dan dengar-dengar kalau listrik prabayar itu lebih boros," ujar dia.
Lalu bagaimana penjelasan PLN? Berikut petikan wawancara liputan6.com dengan Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto.
Kenapa sekarang ini PLN lebih mengarahkan pelanggan menggunakan listrik prabayar?Pemanfaatan listrik prabayar menguntungkan pelanggan karena dengan menggunakan layanan tersebut pelanggan dapat mengatur pemakaian listrik dan dapat mematok anggaran biaya listrik bulanan.
Selain itu, pelanggan juga terlepas dari masalah kesalahan catat penggunaan listrik serta terbebas dari sanksi pemutusan telat bayar listrik. Secara otomatis layanan ini juga mengatasi keluhan pelanggan tentang pembacaan meter oleh petugas PLN yang tidak akurat.
Pelanggan juga tidak perlu khawatir mati listrik mendadak saat stroom yang tertera di meter sudah habis. Karena secara otomatis, meteran prabayar akan memberikan alarm jika jumlah kilowatt hour sudah mulai habis.
Kabarnya tarifnya lebih mahal?Tarif satuannya kan sama. Jadi ya sama saja. Bedanya jika menggunakan listrik prabayar itu tidak ada rekening minimum sehingga kalau pemakaian rendah tidak kena rekening minimum.
Sebagai gambaran untuk daya 2.200 voltampere (VA), rekening minimumnya Rp 68 ribu. Jadi jika pelanggan pascabayar pemakaian listriknya di bawah Rp 68 ribu maka tetap kena tagihan rekening minimun Rp 68 ribu.
Kalau prabayar, pemakaian kecil maka tagihan rekeningnya bisa kurang dari Rp 68 ribu, bahkan kalau rumahnya kosong dan tidak pakai listrik sama sekali ya tidak usah bayar. Prabayar tidak menggunakan rekening minimum.
Saat ini voucher listrik prabayar bisa dibeli di mana?
Di semua channel bank-bank besar dan bank kecil. Saat ini sudah terdapat 58 bank yang telah bekerja sama dengan PLN, di semua loket pembayaran rekening listrik non-bank yang semua sudah online, di gerai alfamart, indomart. Jika darurat, di kantor PLN terdekat biasanya juga jual untuk melayani darurat tersebut.
Soal keluhan mati tiba-tiba tengah malam, bagaimana tanggapannya?
Saran saya isi ulang pulsa listrik secara teratur tiap bulan seperti saat bayar listrik pascabayar. Dijamin tidak akan kesulitan dan tidak akan tiba-tiba kehabisan di tengah malam.
Kenapa masih ada masyarakat yang ingin pasang pascabayar?Mungkin karena harus sedikit mengubah kebiasaan jadi ada yang malas pakai prabayar. (NDW)
Posting Komentar