"Keistimewaan penggunaan listrik pra bayar adalah memudahkan para pelanggan untuk mengontrol pemakaiannya sehingga dapat menghemat penggunaan listrik bagi konsumen”. Demikian disampaikan oleh Bapak Dedi Muhidin, Deputy Manager Mekanisme Niaga PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dalam acara sosialisasi penerapan Listrik Prabayar di Kantor Pusat PT Indonesia Power hari ini (25/01).
Sosialisasi Listrik Prabayar (LPB) mendapat perhatian dan dukungan yang besar hal ini terlihat dari kehadiran jajaran Direksi Indonesia Power dan jumlah peserta yang memadati kursi yang disediakan. Tampak hadir dalam acara tersebut adalah Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Direktur SDM. Turut mendampingi diantaranya adalah Sekretaris Perusahaan, dan Kepala Bidang Umum beserta Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan. Hadir pula diantara 75 pegawai adalah Kepala Divisi Pendanaan dan Asuransi serta Kepala Divisi Anggaran PT Indonesia Power. Mereka hadir guna mendukung dan menggali informasi lebih dalam mengenai skema LPB.
Di awal acara Direktur Utama, Bapak Djoko Hastowo menyampaikan bahwa Kegiatan Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut instruksi Direktur Utama PT PLN (Persero). Instruksi tersebut menyatakan bahwa seluruh pejabat di lingkungan PLN wajib bermigrasi menjadi pengguna LPB sebagi contoh kepada masyarakat. Bapak Djoko menyampaikan harapannya terhadap pegawai Indonesia Power, bukan hanya bisa menjadi contoh pengguna LPB tapi juga berperan sebagai Humas yang mensosialisasikan lagi ke masyarakat umum.
Dalam pemaparannya Bapak Dedi Muhidin menjelaskan latar belakang yang menjadi alasan kuat munculnya produk baru tersebut. Diantaranya adalah, kejadian salah baca meter, tagihan yang tidak menentu, tunggakan rekening, dan salah pemutusan Yang menderita juga bukan hanya masyarakat, tapi PLN pun ikut merugi. Sebagai pembelajaran dari hal itu maka diluncurkanlah LPB.
LPB adalah cara pembelian tenaga listrik dimana pelanggan membayar diawal. Serupa dengan pengisian pulsa handphone yang dapat dilakukan dimana saja dengan keuntungan tanpa ada waktu kadaluarsa. Sistem baru ini memudahkan pengendalian pemakaian listrik karena pelanggan dapat menentukan sendiri banyaknya pemakaian sesuai kebutuhan. Pelanggan tidak akan terganggu oleh kedatangan petugas PLN yang mencatat pemakaian listrik, sehingga privasi pelanggan tetap terjaga. Pak Dedi juga menjelaskan dimana tempat pembelian pulsa yang disebut stroom, bagaimana cara membeli stroom serta proses pemasukan dan isi ulang stroom.
Jika pegawai belum puas dengan penjelasan dalam sosialisasi ini, ditempat yang sama digelar pula Pameran dan loket migrasi LPB yang akan melayani sampai dengan hari Jumat tanggal 28 Januari 2010 . Di loket tersebut Pegawai IP dapat langsung mendaftar untuk bermigrasi ke LPB gratis alias tanpa biaya untuk pelanggan lama PLN. Sedangkan untuk pelanggan baru dikenakan biaya penyambungan yang telah ditentukan biayanya.
Dengan menjadi pelanggan LPB, berarti kita mendukung gerakan hemat listrik yang digalakkan PLN dan sejalan dengan gerakan nasional anti global warming. . Mari kita wujudkan energi yang bersahabat dengan lingkungan..Indonesia Power Go Green.- Ditulis oleh Elza Febrianto
Posting Komentar